TEORI MASUKNYA ISLAM
KE INDONESIA
Hai! kembali lagi di blogku "Sejarah Dekat Dengan Kita"!. Kali ini, aku akan membahas seputar sejarah islam di Indonesia. Seperti yang kita ketahui, dahulu kala di Indonesia agama yang paling berpengaruh adalah Hindu-Buddha. Namun, seiring berjalan waktu, banyak agama-agama lain yang masuk ke Indonesia termasuk islam, dan sekarang menjadi agama mayoritas di Indonesia.
Nah, kira-kira bagaimana ya proses masuknya islam ke Indonesia?, sebagai "anak sejarah" kita wajib dong mengetahuinya. Ada banyak teori yang mencoba menjelaskan bagaimana proses masukknya islam ke Indonesia, berikut 5 Teori Masuknya Islam ke Indonesia:
Teori Gujarat
Teori Gujarat menyatakan bahwa Islam masuk
di Indonesia berasal dari Gujarat, India. Teori ini dicetuskan oleh dua orang
sejarawan berkebangsaan Belanda, Snouck Hurgronje dan J.Pijnapel. Menurut
mereka, Islam masuk ke Indonesia sejak awal abad ke 13 Masehi bersama dengan
hubungan dagang yang terjalin antara masyarakat Nusantara dengan para pedagang
Gujarat yang datang. Islam masuk ke Indonesia melalui wilayah-wilayah di anak
benua India, seperti Gujarat, Bengali, dan Malabar.
Bukti yang mendukung teori ini di antaranya : batu nisan Sultan Samudera Pasai Malik As-Saleh tahun 1297 yang bercorak khas
Islam Gujarat, catatan Marcopolo, serta corak ajaran islam yang cenderung
memiliki warna tasawuf, yaitu ilmu untuk mengetahui bagaimana cara menyucikan
jiwa, menjernihan akhlaq, membangun dhahir dan batin, untuk memporoleh
kebahagian yang abadi. Pada dasarnya tasawuf adalah gerakan Zuhud (meninggalkan
urusan duniawi) oleh islam. Ajaran ini dipraktikan oleh orang muslim di India
Selatan, mirip dengan ajaran Islam di Indonesia pada awal berkembangnya Islam.
Namun, terdapat 2 perihal yang melemahkan teori ini. Yang pertama, masyarakat
Samudra Pasai menganut mazhab Syafii, sementara masyarakat Gujarat lebih banyak
menganut mazhab Hanafi. Kedua, saat islamisasi Samudra Pasai, Gujarat masih
merupakan Kerajaan Hindu.
Teori Persia
Teori Persia menyatakan bahwa Islam yang
masuk di Indonesia pada abad ke 7 Masehi adalah Islam yang dibawa kaum Syiah,
Persia. Umar Amir Husen dan Hoesein Djajadiningrat pencetus sekaligus pencetus teori ini.
Seperti teori yang lain, teori ini didukung oleh beberapa bukti di antaranya, kesamaan ajaran Sufi, kesamaan budaya Islam Persia dan
Islam Nusantara (seperti peringatan 10 Muharam atau hari Asyura di Iran dengan
upacara Tabuik atau Tabut di Sumatera Barat dan Jambi sebagai lamang mengarak
jasad Husein bin Ali bin Abi Thalib yang terbunuh dalam peristiwa Karbala), adanya
suku Leran dan Jawi di Persia (merujuk pada orang-orang Leran dari Gresik dan
suku Jawa) menunjukan bukti bahwa orang-orang Persia yang membawa Islam ke
Indonesia. Selain itu, dalam suku Jawa dikenal dengan tradisi penulisan Arab
Jawa atau Arab Pegon sebagaimana diadopsi oleh masyarakat Persia atas Tulisan
Arab. Hal ini diperkuat dengan istilah Jer yang lazim digunakan masyarakat
Persia. Kesamaan seni kaligrafi pada beberapa batu nisan, serta bukti maraknya
aliran Islam Syiah khas Iran pada awal masuknya Islam di Indonesia juga turut
mendukung Teori Persia ini.
Dengan banyaknya bukti pendukung yang
dimiliki, teori ini sempat diterima sebagai teori masuknya Islam di Indonesia
yang paling benar oleh sebagian ahli sejarah. Tetapi setelah diselidiki lebih dalam, ternyata teori ini juga memiliki kelemahan. Teori ini mengatakan bahwa Islam masuk
pada abad ke 7, maka kekuasaan Islam di Timur Tengah masih dalam genggaman
Khalifah Umayyah yang berada di Damaskus, Baghdad, Mekkah, dan Madinah. Jadi
tidak memungkinkan bagi ulama Persia untuk menyokong penyebaran Islam secara
besar-besaran ke Nusantara.
Teori Arab atau Teori Makkah
Teori Arab atau Teori Makkah menyatakan bahwa proses masuknya Islam di Indonesia berlangsung saat abad ke 7 Masehi. Islam dibawa para musafir Arab yang memiliki semangat untuk menyebarkan Islam ke seluruh belahan dunia. Tokoh yang mendukung teori ini adalah Van Leur, Anthony H. Johns, T.W Arnold, dan Buya Hamka.
Bukti yang mendukung teori ini yaitu, pada abad ke 7 Masehi, adanya perkampungan Islam
di Pantai Barus, Sumatera Barat, yang dikenal sebagai Bandar Khalifah. Wilayah
ini disebut wilayah Ta-Shih (sebutan orang-orang China untuk orang Arab). Bukti
ini terdapat dalam dokumen dari Cina yang ditulis oleh Chu Fan Chi yang
mengutip catatan seorang ahli geografi, Chou Ku-Fei. Dia mengatakan adanya
pelayaran dari wilayah Ta-Shih yang berjarak 5 hari perjalanan ke Jawa sekitar tahun 625 Masehi. Melihat dari tahun tersebut, berarti hanya berjarak 9 tahun dari rentang waktu ketika Rasulullah menetapkan dakwah terang-terangan terhadap penduduk Mekkah. Pelayaran
ini sangat mungkin terjadi mengingat adanya perintah Rasululloh agar kaum
muslimin menuntut ilmu ke negeri Cina. Hal ini berarti
Islam masuk ke Indonesia saat Rosululloh masih hidup. Lalu adanya madzhab yang populer kala itu
khususnya di Samudera Passai adalah madzhab Syafii yang juga populer di Arab
dan Mesir. Dan adanya penggunaan gelar Al Malik pada raja-raja
Samudera Pasai yang hanya lazim ditemui pada budaya Islam di Mesir.
Karena teori ini dianggap teori yang paling masuk akal, maka sampai sekarang teori Arab dianggap sebagai
teori yang paling kuat dan terpercaya. Kelemahannya hanya terletak pada kurangnya fakta dan penjelasan terhadap peran Bangsa Arab dalam proses penyebaran Islam di
Indonesia.
Teori China
Baru-baru ini teori China yang dicetuskan oleh Slamet Mulyana dan Sumanto Al Qurtuby yang menyebutkan bahwa, Islam dibawa masuk ke Indonesia oleh perantau
Muslim China yang datang ke Nusantara.

Teori Maritim pertama kali dicetuskan
sejarawan asal Pakistan, N.A. Baloch. Teori ini menyatakan bahwa penyebaran
Islam di Nusantara tidak bisa dilepaskan dari kemampuan umat Islam dalam
menjelajah samudera. Tidak dijelaskan darimana asal Islam yang berkembang di
Indonesia, yang jelas menurut teori ini, masuknya Islam di Indonesia terjadi di
sekitar abad ke 7 Masehi.
Nah, sekarang udah tau kan bagaimana proses masuknya islam ke Indonesia? Walaupun teori-teori diatas masih belum valid karena kurangnya fakta dan data, setidaknya kita sudah memiliki gambaran bagaimana proses masuknya islam ke negeri ini. Semoga bermanfaat! Harap dimaklumi apabila terdapat banyak kesalahan dan kekurangan dan terimakasih.😊😊😊
referensi:
Nah, sekarang udah tau kan bagaimana proses masuknya islam ke Indonesia? Walaupun teori-teori diatas masih belum valid karena kurangnya fakta dan data, setidaknya kita sudah memiliki gambaran bagaimana proses masuknya islam ke negeri ini. Semoga bermanfaat! Harap dimaklumi apabila terdapat banyak kesalahan dan kekurangan dan terimakasih.😊😊😊
referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar