Rabu, 10 Januari 2018

HISTORIOGRAFI





2 September 2016, Dieng, Jawa Tengah
          Tepat pada tanggal 1 September 2017 adalah Hari Raya Idul Adha, dimana seluruh umat muslim yang mampu melaksanakan kurban. Hari Idul Adha juga adalah hari libur nasional, nah sehubungan Idul Adha tahun ini jatuh di hari jumat dan hari sabtu dan minggu adalah weekend, maka keluargaku memutuskan untuk mengambil cuti di hari jumat untuk pergi silaturahmi ke rumah saudara yang ada di jawa. Kami berangkat pada jumat siang dan sampai di sana pada sabtu pagi langsung menuju hotel yang akan kami tempati. Kemudian setelah kami MCK, kami langsung menuju rumah saudara-saudara yang ingin kami tujui. Beberapa rumah saudaraku berada di pelosok-pelosok, jadi mobil tidka bisa lewat sana, sehingga mau tidak mau kami harus memarkirkan mobil dan jalan cukup jauh untuk sampai ke rumah mereka. Kami melewati sawah-sawah, bertemu dengan para petani yang sedang menanam padi, dan warga-warga desa. Adapun rumah saudaraku yang di dekat kaki gunung Dieng. Suasana alam disana masih sangat asri. Sama sekali belum tercemar udara kotor. Lingkungannya pun masih bersih, jumlah kepadatan penduduknya masih sangat jarang, jarak antar rumah penduduk masih sangat jauh, listrik pun masih belum terlalu besar tersedia di sana. Setelah puas melepas rindu kami kembali ke hotel pada malam harinya.


          Berhubung ayahku adalah orang yang hobi mendaki gunung, ia pun berencana untuk mendaki gunung Dieng esok pagi. Saat malam hari kami tidak bisa tidur, akhirnya kami membeli jagung mentah di warung dekat sana kemudian jagung itu kami bakar-bakar sendiri di taman yang ada di hotel kami. Keesokan harinya ayahku mengajak kami untuk mendaki gunung Dieng. Awalnya adikku menolak karena alasan lelah tetapi akhirnya kami sepakat untuk mendaki gunung Dieng. Pagi-pagi buta kami berangkat bersama menuju gunung Dieng. Setelah memarkir mobil di tempat aman kami pun meneruskan perjalanan dengan berjalan kaki. Awalnya lereng gunung masih landau, jadi tidak terlalu lelah untuk didaki, tetapi lama kelamaan lerengnya agak terjal, dengan sisa-sisa tenaga akhirnya kami sampailah di puncak gunung Dieng. Segala rasa lelah terbayar dengan keindahan alam yang terbentang. Rasanya terharu bisa melihat di atas awan, memanjakan mata dengan pemandangan yang luar biasa sejauh mata memandang. Merinding rasanya, aku merasa sangat kecil di puncak gunung Dieng, dan membuatku semakin mencintai alam ini dan berjanji pada diriku sendiri untuk menjaga dan melestarikan segala nikmat dan keagungan Tuhan ini.


Kami banyak mengambil gambar disana, salah satunya adalah foto ibuku ini. Kami beristirahat cukup lama disana sembari membuka sisa-sisa bekal perjalanan. Akhirnya kami pun turun gunung dan kembali ke hotel. Sesudah sampai di hotel kami merasa kelelahan, setelah mandi dan beres beres lalu aku dan adikku tertidur karena kelelahan. Kemudian aku dibangunkan oleh ibuku dan kami akhirnya menempuh perjalanan kembali ke Tangerang Selatan. Kemudian keesokan harinya kami sampai di rumah tercinta kami yeey.


Ini adalah salah satu liburan yang paling berkesan, dari yang awalnya mau silaturahmi sampai akhirnya mendaki gunung, merupakan sebuah pengalaman yang luar biasa. Bagaimana pendapat kalian?

2 komentar: