![]() |
2 September 2016, Dieng, Jawa Tengah |
Tepat
pada tanggal 1 September 2017 adalah Hari Raya Idul Adha, dimana seluruh umat
muslim yang mampu melaksanakan kurban. Hari Idul Adha juga adalah hari libur
nasional, nah sehubungan Idul Adha tahun ini jatuh di hari jumat dan hari sabtu
dan minggu adalah weekend, maka
keluargaku memutuskan untuk mengambil cuti di hari jumat untuk pergi
silaturahmi ke rumah saudara yang ada di jawa. Kami berangkat pada jumat siang
dan sampai di sana pada sabtu pagi langsung menuju hotel yang akan kami
tempati. Kemudian setelah kami MCK, kami langsung menuju rumah saudara-saudara
yang ingin kami tujui. Beberapa rumah saudaraku berada di pelosok-pelosok, jadi
mobil tidka bisa lewat sana, sehingga mau tidak mau kami harus memarkirkan
mobil dan jalan cukup jauh untuk sampai ke rumah mereka. Kami melewati
sawah-sawah, bertemu dengan para petani yang sedang menanam padi, dan
warga-warga desa. Adapun rumah saudaraku yang di dekat kaki gunung Dieng.
Suasana alam disana masih sangat asri. Sama sekali belum tercemar udara kotor.
Lingkungannya pun masih bersih, jumlah kepadatan penduduknya masih sangat
jarang, jarak antar rumah penduduk masih sangat jauh, listrik pun masih belum
terlalu besar tersedia di sana. Setelah puas melepas rindu kami kembali ke
hotel pada malam harinya.
Berhubung
ayahku adalah orang yang hobi mendaki gunung, ia pun berencana untuk mendaki
gunung Dieng esok pagi. Saat malam hari kami tidak bisa tidur, akhirnya kami
membeli jagung mentah di warung dekat sana kemudian jagung itu kami bakar-bakar
sendiri di taman yang ada di hotel kami. Keesokan harinya ayahku mengajak kami
untuk mendaki gunung Dieng. Awalnya adikku menolak karena alasan lelah tetapi
akhirnya kami sepakat untuk mendaki gunung Dieng. Pagi-pagi buta kami berangkat
bersama menuju gunung Dieng. Setelah memarkir mobil di tempat aman kami pun
meneruskan perjalanan dengan berjalan kaki. Awalnya lereng gunung masih landau,
jadi tidak terlalu lelah untuk didaki, tetapi lama kelamaan lerengnya agak
terjal, dengan sisa-sisa tenaga akhirnya kami sampailah di puncak gunung Dieng.
Segala rasa lelah terbayar dengan keindahan alam yang terbentang. Rasanya
terharu bisa melihat di atas awan, memanjakan mata dengan pemandangan yang luar
biasa sejauh mata memandang. Merinding rasanya, aku merasa sangat kecil di puncak
gunung Dieng, dan membuatku semakin mencintai alam ini dan berjanji pada diriku
sendiri untuk menjaga dan melestarikan segala nikmat dan keagungan Tuhan ini.
Kami banyak
mengambil gambar disana, salah satunya adalah foto ibuku ini. Kami beristirahat
cukup lama disana sembari membuka sisa-sisa bekal perjalanan. Akhirnya kami pun
turun gunung dan kembali ke hotel. Sesudah sampai di hotel kami merasa
kelelahan, setelah mandi dan beres beres lalu aku dan adikku tertidur karena
kelelahan. Kemudian aku dibangunkan oleh ibuku dan kami akhirnya menempuh
perjalanan kembali ke Tangerang Selatan. Kemudian keesokan harinya kami sampai
di rumah tercinta kami yeey.
Ini adalah
salah satu liburan yang paling berkesan, dari yang awalnya mau silaturahmi
sampai akhirnya mendaki gunung, merupakan sebuah pengalaman yang luar biasa.
Bagaimana pendapat kalian?
Luar buasa sekalii
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus